Ratnayu Dini Khoirunnisa
20107020031
Sosiologi A
Karl Mannheim merupakan tokoh sosiolog berkebangsaan jerman yang menggagas teori sosiologi pengetahuan. Karl Mannheim lahir pada tanggal 27 Maret 1893 di Budapest, Hongaria. Mannheim lahir dari keluarga Yahudi kelas menengah, yaitu ayahnya orang Hungaria yang bekerja sebagai produsen tekstil dan ibunya merupakan seorang berkebangsaan jerman. Mannheim memperoleh gelar doktor pada bidang filsafat di Universitas Budapest. Mannheim juga merupakan dosen sosiologi di University of Heidelberg (1926-1930) dan menjadi profesor sosiologi serta kepala departemen (dekan) di Universitas Frankfurt. Pada tahun 1946, Mannheim diangkat sebagai professor sosiologi pertama di Institut Pendidikan. Kemudian Mannheim menetap di London dan mengajar sosiologi di London School of Economics. Saat tinggal di Inggris Mannheim mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan sosiologi di Inggris dan Mannheim meninggal di London pada tanggal 9 Januari 1947. Manheim dalam mengembangkan studinya dipengaruhi oleh beberapa tokoh seperti Max Weber, Max Scheler, dan Karl Marx.
Salah satu buku yang terkenal karya Karl Manheim adalah “Ideology and Utopia” (1929). Manheim dalam karyanya memperkenalkan salah satu cabang sosiologi yaitu sosiologi pengetahuan yang berupaya menganalisis latar belakang pemikiran, pemahaman, dan teori yang telah dilahirkan oleh beberapa tokoh dalam ranah keilmuan sosial. Dalam ilmu sosiologinya Mannheim memperkenal dua konsep yang paling berpengaruh yaitu konsep ideologi dan utopia. Dari jurnal yang telah saya baca mengenai konsep ideologi dan utopia, Mannheim mendefinisikan konsep ideologi sebagai suatu keyakinan atau gagasan yang ingin dicapai. Sedangkan utopia sebagai suatu keinginan kelompok masyarakat untuk merubah kondisi yang lebih baik, namun akan sulit direalisasikan di kehidupan ini. Hal ini karena utopia lebih merujuk pada sistem kemasyarakatan yang ideal dan dapat merusak tatanan sosial apabila pikiran tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Pandangannya terhadap dua konsep ini dalam sosiologi pengetahuan pada dasarnya pengetahuan manusia tidak bisa dilepaskan dari eksistensinya. Mannheim juga mengartikan ideologi lebih mengarah pada tindakan yang efektif oleh suatu kelompok untuk mendefinisikan peristiwa dengan cara tertentu serta untuk meneguhkan situasinya. Dalam pemahaman saya konsep ideologi ini dideskripsikan sebagai suatu gagasan yang muncul dari fenomena sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sosial. Sementara utopia konsep pemikiran yang berusaha melakukan perubahan dari tatanan yang ada. Dengan adanya dua konsep diatas, sosiologi pengetahuan disini bertujuan untuk menganalisis dan mengaitkannya antara pemikiran manusia dengan tindakan hubungan sosial sebagai sebuah pertimbangan untuk penghubung sistem ideologi secara keseluruhan.
Contoh dari konsep ideologi dalam praktik sosial di lingkungan saya yaitu yang mana masyarakat sekitar rumah saya terdiri dari bermacam agama. Dengan adanya perbedaan agama ini masyarakat sekitar saling menghormati dan menghargai terhadap sesama umat beragama. Dengan adanya toleransi tentunya menjadikan kehidupan kita menjadi lebih baik dan juga teratur. Dalam hal ini agama berperan untuk saling menanamkan nilai-nilai positif yang diajarkan kedalam tatanan yang ada di masyarakat. Selain itu masyarakat sekitar selalu melakukan musyawarah dalam mengambil suatu keputusan yang melibatkan kepentingan bersama. Hal ini menunjukan adanya kaitan antara pemikiran manusia dan tindakannya dalam hubungan sosial ini menjadikan suasana masyarakat sekitar rumah saya tetap dapat hidup dengan aman dan sejahtera. Dari konsep Mannheim ini dapat dillihat bahwa konsep ideologi disini dapat mempertahankan tatanan sosial yang ada di masyarakat.
Referensi:
Hamka (2020). Sosiologi Pengetahuan: Telaah atas Pemikiran Karl Mannheim. Scolae: Journal of Pedagogy, (3)1, 76-84.
Komentar
Posting Komentar