Langsung ke konten utama

Teori Konflik Dalam Pandangan Ralf Dahrendorf

 




Ratnayu Dini Khoirunnisa

20107020031

Sosiologi A

Ralf Dahrendorf seorang sosiologi kontemporer yang lahir pada tanggal 1 Mei 1929 di Hamburg, Jerman. Dahrendorf merupakan seorang putra dari pasangan Gustav Dahrendorf dan Lina. Pada tahun 1947-1952 Ia pernah belajar psikologi, sosiologi, dan filsafat di Universitas Hamburg dan di Universitas itu pula ia berhasil memperoleh gelar doctor filsafat. Kemudian pada tahun 1953-1954 Dahrendorf melakukan penelitian di London School of Economic dan ia juga meraih gelar Phd pada tahun 1956. Kemudian ia melanjutkan karier akademis yang pernah diperolehnya yaitu menjadi Professor Ilmu Sosiologi di Tubingen dan Konstanz serta pernah menjadi Direktur School of Economics di Inggris. Dalam gagasan pemikirannya Ralf Dahrendorf dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx dengan teori konfliknya mengenai kapitalisme dan tokoh fungsionalisme struktural Talcott Parsons.

Karya Dahrendorf yang paling terkenal yaitu buku berjudul "Class and Class Conflict in Industrial Society" yang diterbitkan pada tahun 1959. Saya mengenal teori konflik milik Dahrendorf dari beberapa jurnal yang telah saya baca. Dahrendorf menjelaskan Teori konflik berasal dari kritik teori struktur fungsional dimana teori tersebut menekankan pada konsensus dalam sistem sosial masyarakat secara berlebihan. Teori konflik melihat keteraturan yang ada dalam masyarakat disebabkan adanya pemaksaan kekuasaan dari, atas, dan oleh golongan orang-orang yang berkuasa. (Ritzer 2010: 26). Konflik dapat terbentuk karena adanya kepentingan yang saling bertentangan dalam struktur sosial. Dahrendorf melihat konflik sebagai teori parsial dan menganggap teori tersebut sebagai perspektif yang sering digunakan dalam menganalisa fenomena sosial yang ada. Dahrendorf juga mengatakan bahwa masyarakat memiliki dua wajah yaitu konflik dan konsensus yang mana konflik ini bertujuan untuk menguji kepentingan yang menyatukan suatu masyarakat dibawah tekanan, sementara konsensus bertujuan untuk menguji nilai integritas yang ada di masyarakat. 

Dalam pemahaman saya, teori konflik akan terus terjadi agar bisa membentuk perubahan dalam masyarakat. Masyarakat disini akan selalu bergerak dalam proses perubahan melalui adanya sebuah konflik atau pertentangan yang terus menerus terjadi. Dengan begitu konflik akan mempengaruhi terjadinya perubahan sosial dimana perubahan tersebut dapat menciptakan sebuah kesepakatan atau konsesus. 

Contoh teori konflik Dahrendorf dalam realitas kehidupan seperti yang ada di lingkungan saya, saat itu terdapat konflik antara ketua takmir dan ketua RT setempat. Pada masa pandemi ini ketua takmir dan remaja masjid ingin kegiatan ramadhan tetap diadakan seperti kegiatan tadarus, sholat taraweh, dan kegiatan lainnya. Namun dari pihak ketua RT setempat tidak setuju jika diadakan kegiatan ramadhan saat pandemi ini. Untuk itu agar tidak memperluas konflik yang ada antara ketua takmir dan ketua RT, masing-masing dari mereka mengadakan kesepakatan dengan tetap melaksanakan kegiatan ramadhan dan tetap mematuhi protocol kesehatan secara ketat seperti saat berkegiatan tetap menggunakan masker dan melakukan social distancing. Dengan adanya contoh diatas dapat menunjukan bahwa konflik tidak selalu berakhir dengan disintegrasi, namun konflik juga dapat menciptakan sebuah integrasi melalui kesepakatan bersama.


Referensi:

Izza, Y. P. (2020). Teori Konflik Dialektika Ralf Dahrendorf. At-Tuffah:Jurnal Studi Keislaman, 9(1), 41-55.

Tualeka, M. W. (2017). Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern. Jurnal Al-Hikmah. 3(1). 39-41.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Dramaturgi oleh Erving Goffman

  Ratnayu Dini Khoirunnisa 20107020031 Sosiologi A Erving Goffman merupakan seorang sosiolog asal Canada yang lahir pada tanggal 11 Juni 1922. Goffman merupakan anak dari pasangan Gillian Sancoff dan Angelica Choate. Ia merupakan lulusan dari Universitas Chicago, di Universitas itu pula ia meraih gelar doktornya dan dikenal sebagai teoritis interaksionisme simbolik. Goffman dikenal karena teori dramatugi. Dalam karyanya Goffman dipengaruhi oleh tokoh-tokoh interaksionisme simbolik seperti, George Herbert Mead (memfokuskan pandangannya pada “the self”) dan Carles Horton Cooley (The looking glass self). Goffman meninggal pada tanggal 19 November 1982 di Amerika Serikat.  Saya pertama kali mengenal Goffman melalui mata kuliah Pengantar Sosiologi pada semester satu, saat itu dosen memberikan tugas resume terkait teori dramaturgi milik Goffman. Selain itu saya mengenal teori dramaturgi milik Goffman ini dari beberapa jurnal yang telah saya baca. Teori dramaturgi oleh Goffman dapat ...

Teori Sistem Niklas Luhmann

  Ratnayu Dini Khoirunnisa 20107020031 Sosiologi A Niklas Luhmann seorang sosiolog asal Jerman yang lahir pada tanggal 8 Desember 1927 di Luneburg, Jerman. Pada tahun 1949 ia meraih gelar sarjana hukum di Universitas Freiburg  kemudian melanjutkan studinya di Harvard University pada tahun 1960 di bawah bimbingan tokoh sosiologi yang sangat terkenal yaitu Talcott Parsons. Dalam ide pemikirannya Luhmann dipegaruhi oleh tokoh Talcott Parsons yang memfokuskan pada pemahaman tentang teori sistem. Teori sistem milik Luhmann ini juga memadukan elemen dari teori milik Parsons mengenai fungsionalisme struktural, serta mengenalkan konsep-konsep dari biologi kognitif, sibermetika, dan juga fenomenologi.  Salah satu karya terkenal milik Luhmann yang berjudul: Soziale systeme grundrie einer allgemeinen theorie (Sistem-sistem sosial. Garis Besar Sebuah Teori umum) yang diterbitkan pada tahun 1984. Buku ini termasuk karya utama Luhmann yang membuka perspektif baru dalam berkembangnya se...

Teori Konflik Oleh Lewis Coser

  Ratnayu Dini Khoirunnisa 20107020031 Sosiologi A Lewis Alfred Coser seorang sosiolog Jerman-Amerika yang lahir pada tanggal 27 November 1913, di Berlin, Jerman dalam sebuah keluarga borjuis Yahudi. Coser mengajar di Universitas Chicago setelah perang dunia ke-II selesai. Kemudian melanjutkan studinya di Universitas Columbia dan meraih gelar Ph.D nya pada tahun 1968. Dari Universitas Brandeis lah Coser meraih gelar guru besar dan di Universitas itu pula Coser banyak berkiprah di dunia sosiologi. Coser meninggal pada tanggal 8 juli 2003 di Cambridge di usia 89 tahun. Coser dalam karyanya banyak mengembangkan dari perspektif George Simmel. Karya Coser yang sangat terkenal adalah “The Functions of Social Conflict” (1957). Dalam buku tersebut Coser menyatukan antara teori konflik dan fungsi struktural yang berkembang di dalam masyarakat. Coser mengembangkan gagasan ide George Simmel yang telah dipaparkan untuk kemudian dikembangkan lagi menjadi penjelasan-penjelasan mengenai konflik y...